Waspadai Gejala Neuropati pada Penderita Diabetes
PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Masalah kesehatan yang
kurang didiagnosis merupakan salah satu penyebab terjadinya keparahan pada
suatu penyakit. Hal ini termasuk pada kondisi neuropati yang biasa dialami oleh
penderita diabetes.
Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior - Asia
Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMA) Personal Healthcare di P&G Health
AMA menjelaskan bahwa masalah neuropati periferi ini merupakan masalah
kesehatan yang kerap dilewatkan masyarakat. Padahal, penanganan yang tepat
merupakan langkah utama dalam pencegahan masalah ini.
"Neuropati merupakan salah satu masalah yang
banyak terjadi namun kerap tidak disadari. Setidaknya 1 dari 10 orang dan 1
dari 2 penderita diabetes mengalami masalah neuropati perifer ini," terang
Agrawal dalam 'Virtual Exclusive Asia Pacific Media Roundtable' dari P&G
Health mengenai 'Demystifying Neuropathy'.
"Sebanyak 80 persen dari masalah kesehatan ini
kerap tidak terdiagnosis dan menderita dalam diam," sambungnya.
Neuropati perifer merupakan salah satu masalah
sistem saraf perifer yang paling umum dialami orang dewasa. Masalah ini
biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem saraf tubuh karena berbagai hal
seperti konsumsi alkohol, inflamasi, infeksi, atau kekurangan nutrisi dan
vitamin.
"Sejauh ini, prevalensi penyebab masalah ini
di seluruh dunia adalah karena diabetes," terang Dr Rainer Freynhagen
dalam kesempatan yang sama.
dr. Freynhagen yang menjabat di Kepala Departemen
Anestesiologi, Kedokteran Perawatan Kritis & Pengobatan Nyeri di Rumah
Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing di Jerman ini menyebut sejumlah gejala
yang biasanya kerap muncul ketika pasien mengalami masalah neuropati ini.
"Gejalanya bisa bermacam-macam, namun yang
umum terjadi adalah mati rasa, sakit, rasa terbakar, serta kesemutan di kaki
dan tangan," terangnya.
Gejala yang cukup umum dari masalah neuropati ini
menjadikannya kerap tidak terdeteksi lebih awal. Kondisi ini disebabkan karena
rasa tak nyaman yang muncul ini kerap tidak terlalu parah untuk dikenali.
Pasien Baru Menyadari ketika Gejala sudah Parah
Biasanya, pasien baru menyadari masalah ini ketika
kondisi mereka sudah cukup parah.
"Satu dari dua pasien yang mengalami neuropati
diabetes akan mengalami neuropati diabetes yang menyakitkan," terang dr.
Freynhagen.
"Kondisi ini kemudian akan disertai gejala
seperti depresi, kecemasan serta kualitas tidur yang buruk sehingga menyebabkan
turunnya kualitas hidup," sambungnya.
BACA JUGA:
Kenali Berbagai Jenis Disfungsi Ereksi pada Pria
dan Cara Mengatasinya
Disebut Silent Killer, Kolesterol Tinggi Bisa
Berujung Penyakit Jantung dan Stroke
Kerapnya masalah kesehatan ini terlewat adalah
karena kurangnya kewaspadaan baik dari pasien maupun tenaga kesehatan mengenai
gejala dan masalah yang dialami. Pasalnya, pasien biasanya baru mengeluhkan
kondisi mereka ketika rasa sakit sudah tidak tertahankan.
Pada masa mendatang, masalah neuropati ini
diperkirakan akan menjadi masalah yang besar jika tidak kunjung diatasi.
Pasalnya pada 2050 mendatang, diperkirakan terdapat 808 juta orang yang akan
menderita masalah diabetes neuropati ini.
Menurut laporan International Diabetes Federation
(IDF), jumlah penderita diabetes tipe 1 (dengan usia 20-59 tahun) di Indonesia
mencapai 41,8 ribu orang pada tahun 2022 lalu. Angka itu menjadikan Indonesia
sebagai negara dengan penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, dan
peringkat ke-34 dari 204 negara dalam skala global.
Di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika
sendiri, bahkan diperkirakan jumlah penderita diabetes akan mencapai 603 juta
pada tahun 2045, dengan perkiraan 50 persen pasien diabetes mengalami neuropati
dan kekurangan vitamin B. Diagnosis awal bagi pasien bisa menjadi cara tepat
untuk mencegah masalah neuropati ini semakin parah dan memburuk.
Sumber
merdeka.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment