Penyebab BAB Berdarah yang perlu Diwaspadai
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Penyebab BAB berdarah bisa terjadi dengan berbagai faktor. Terkadang hal tersebut dapat terjadi karena luka atau tanda penyakit serius, penyebabnya perlu dicari tahu. Buang air besar (BAB) berdarah, adalah kondisi ketika terdapat darah dalam feses.
Kondisi ini merupakan gejala adanya perdarahan di saluran pencernaan,
seperti lambung, anus, rektum, atau bagian bawah anus besar. BAB berdarah dapat
mengakibatkan kondisi medis yang serius dan berakibat fatal.
Pada kebanyakan kasus, jika darah yang keluar bersama tinja berwarna
merah segar, menunjukkan adanya perdarahan di usus besar bagian bawah atau
rektum. Sedangkan darah dengan warna merah yang lebih gelap dapat menjadi tanda
perdarahan di usus kecil atau usus besar bagian atas. Sementara, darah yang
sangat gelap atau merah-hitam sering dikaitkan dengan pendarahan di lambung
atau organ lain di sistem pencernaan.
BAB berdarah dapat menjadi penyakit yang serius apabila disepelekan
dan tidak diobati dengan tepat. Namun sebelum itu, Anda harus tau apa penyebab
dari BAB berdarah agar hal ini dapat dicegah dan tidak terjadi berulang-ulang.
Berikut ini penjelasan mengenai penyebab BAB berdarah, gejala hingga cara
mengobatinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu
(26/5/2021).
Penyebab BAB Berdarah
Ada beberapa gangguan pada saluran pencernaan di bawah ini yang dapat
menjadi penyebab BAB berdarah, diantaranya :
1. Perdarahan Saluran Pencernaan Atas
Penyebab BAB berdarah bisa berasal dari saluran pencernaan atas. Yang
cukup sering adalah perdarahan dari ligament Treitz, yang merupakan bagian dari
usus dua belas jari. Guna memeriksa kondisi ini, dokter biasanya perlu
melakukan endoskopi
2. Fisura Ani
Penyebab BAB berdarah yang selanjutnya bisa terjadi karena fisura ani.
Fisura ani adalah robekan pada dinding anus. Kondisi ini biasanya disebabkan
oleh konstipasi atau karena mengeluarkan feses berukuran besar dan keras.
Robekan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Untuk meredakan gejala dan
mengurangi penyebab rasa sakitnya, Anda bisa menggunakan krim pereda sakit dan
obat pelunak feses agar BAB tidak berdarah.
3. Polip
Penyebab BAB berdarah yang berikutnya adalah karena polip. Istilah
polip usus sebetulnya merujuk pada tonjolan apapun yang muncul di usus. Ada
beberapa jenis polip yang dibedakan dari bentuk dan histologinya. Jenis polip
yang cukup sering muncul di usus adalah polip adenomatosa. Polip adenomatosa
bisa berkembang menjadi kanker usus. Jika dokter mendiagnosis polip sebagai
penyebab BAB berdarah Anda, usahakan agar Anda rutin memeriksakan kesehatan
guna mencegah kanker.
4. Wasir
Wasir alias ambeien atau hemoroid juga bisa menjadi penyebab BAB
berdarah. Ambeien merupakan pembengkakan pembuluh darah di anus. Kondisi ini
menimbulkan gejala berupa rasa gatal dan perih. Hemoroid seringkali menjadi
penyebab BAB berdarah dengan warna darah merah terang dari anus. Penyebab wasir
umumnya sembelit, diare, maupun kehamilan.
Pada sebagian besar kasus, wasir cukup diatasi dengan memperbanyak
asupan serat dan air putih, serta penggunaan obat wasir yang dijual bebas.
Tindakan operasi juga bisa jadi pilihan, tergantung dari jenis wasir eksternal
atau internal dan tingkat keparahan gejala.
5. Angiodisplasia
Jika tidak ada gangguan organ pencernaan yang secara jelas menjadi
penyebab BAB berdarah, kemungkinan pemicunya adalah angiodisplasia.
Angiodisplasia adalah kelainan pembuluh darah di saluran cerna. Kondisi ini
umumnya berkaitan dengan penyakit ginjal dan penyakit von Willebrand.
Pengobatan angiodisplasia bisa dilakukan dengan terapi hormon,
transfusi darah rutin, dan pemberian suplemen zat besi. Untungnya pada
kebanyakan kasus, perdarahan karena angiodisplasia bisa berhenti dengan
sendirinya.
6. Inflammatory Bowel Disease
Inflammatory bowel disease (IBD) adalah penyakit autoimun yang
menimbulkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Jenis IBD yang paling
sering terjadi adalah penyakit crohn dan kolitis ulseratif.
Gejala-gejala dari IBD yang jadi penyebab BAB berdarah bisa diatasi
dengan penggunaan steroid atau obat yang meningkatkan kekebalan tubuh. Pada
tingkat lanjut, penderita IBD mungkin harus menjalani operasi.
7. Penyakit Divertikular
Penyakit divertikular terbagi dalam dua jenis, yaitu divertikulosis
dan divertikulitis. Keduanya bisa menjadi penyebab BAB berdarah. Divertikulosis adalah kondisi terbentuknya
kantung-kantung di usus besar karena dinding usus besar yang lemah. Jika
kantung-kantung ini terinfeksi, kondisinya disebut divertikulitis. Penderita
divertikulitis biasanya diberi antibiotik dan dirawat di rumah sakit.
8. Kolitis Iskemik
Kondisi penyebab BAB berdarah ini terjadi saat aliran darah ke usus
besar berkurang atau tersumbat. Hampir 90% penderitanya adalah orang-orang usia
lanjut. Selain menjadi penyebab feses keluar bersama darah, kolitis iskemik
juga bisa menimbulkan diare, keinginan BAB yang sulit ditahan, sakit perut, dan
muntah.
Untungnya, kolitis iskemik tergolong cepat sembuh dan bisa membaik
dengan sendirinya. Meski demikian, ada juga kasus parah di mana penderita harus
dirawat di rumah sakit dan sekitar 20% penderitanya membutuhkan tindakan
operasi.
9. Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal juga bisa menjadi penyebab BAB berdarah. Terkadang,
darah itu bisa masuk ke dalam saluran pencernaan. Itulah mengapa kanker
kolorektal bisa menyebabkan BAB berdarah.
9 Penyebab BAB Berdarah yang perlu Diwaspadai, Kenali Gejala dan Cara
Mengobatinya
Banyak orang yang mengalami BAB berdarah tidak menyadari atau
mengalami gejala apa pun. Namun, ada beberapa orang yang merasakan gejala lain,
seperti:
1. Muntah
2. Tubuh lesu
3. Sulit bernafas
4. Sakit perut
5. Jantung berdebar
6. Pingsan
7. Diare
8. Kehilangan berat badan
Cara Mengobati BAB Berdarah
Pengobatan BAB berdarah tergantung dari banyaknya darah yang keluar
dan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi kekurangan
darah atau anemia, menghentikan perdarahan, serta mencegah perdarahan kembali
terjadi.
Pada perdarahan skala sedang hingga berat, hematochezia dapat
menimbulkan tekanan darah rendah, pusing, hingga syok. Pasien dengan gejala
tersebut harus segera diberikan cairan pengganti melalui infus dan transfusi
darah.
Kemudian untuk menghentikan perdarahan, dokter akan menjalankan
endoskopi. Selain digunakan untuk menentukan penyebab dan lokasi perdarahan,
endoskopi juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi perdarahan melalui beberapa
metode berikut ini:
1. Electrocauterization
Prosedur ini menggunakan arus listrik untuk membakar jaringan atau
pembuluh darah yang menyebabkan perdarahan.
2. Band ligation
Prosedur ini dilakukan dengan mengikat wasir atau varises esofagus
yang membengkak. Tindakan ini akan menghambat aliran darah yang menimbulkan
perdarahan.
3. Endoscopic intravariceal cyanoacrylate injection
Dalam prosedur ini, dokter akan menyuntikkan zat khusus, yaitu cyanoacrylate,
di area yang mengalami perdarahan. Cyanoacrylate adalah perekat sintetis yang
dapat menghentikan perdarahan.
Selain melalui endoskopi, dokter bedah dapat melakukan tindakan
operasi untuk menghentikan perdarahan secara langsung. Terdapat juga teknik
embolisasi, yaitu memasukkan material khusus ke dalam pembuluh darah melalui
kateter untuk menghentikan perdarahan.
Setelah BAB berdarah teratasi, dokter akan mengobati penyebab yang
mendasarinya agar BAB berdarah tidak kembali terjadi. Beberapa cara yang dapat
dilakukan adalah:
1. Pola diet
Dokter akan menyarankan konsumsi makanan berserat, seperti buah dan
sayur. Bila diperlukan, dokter akan memberikan suplemen berserat untuk
melunakkan feses.
2. Pemberian obat-obatan
Ada beberapa pemberian obat agar BAB berdarah tidak terjadi lagi,
seperti: AntibiotikObat penurun produksi asam lambungObat kemoterapiObat
imunosupresifObat penghambat TNF (tumor necrosis factor)Penghambat beta.
3. Tindakan medis
Contohnya adalah kolostomi untuk mengobati kanker kolon, dan
radioterapi untuk mengobati kanker lambung.
Cara Mencegah BAB Berdarah
Berikut ini adalah upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah
timbulnya BAB berdarah:
1. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
2. Rutin berolahraga
3. Menjaga berat badan ideal.
4. Berhenti merokok.
5. Rutin memeriksakan tekanan darah dan kolesterol.
6. Jaga area dubur tetap kering.
7. Bersihkan dubur dengan air hangat dan sabun yang lembut.
8. Minum banyak air
9. Hindari mengejan terlalu keras saat BAB.
10. Tidak menunda BAB bila sudah terasa.
11. Jangan duduk terlalu lama di permukaan yang keras
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment